WISATA PAYAKUMBUH


Batang Tabik :

Pemandian Batang Tabik merupakan objek wisata pemandian alam dengan air yang sangat jernih dan sejuk, dikelilingi hamparan sawah dan pemandangan alam yang indah. Lokasi ini telah dikenal sejak zaman penjajahan Belanda sebagai satu-satunya pemandian di Kabupaten Lima Puluh Kota dan Payakumbuh. Selain sebagai tempat pemandian dan rekreasi, airnya juga dimanfaatkan sebagai salah satu sumber air PDAM Kota Payakumbuh. Berada di Kenagarian Sungai Kamuyang dan dikelola oleh Kerapatan Adat Nagari (KAN). Menurut cerita orang-orang tua, air Batang Tabik ini bersumber dari Danau Singkarak. Mata air yang Tabik dari dalam tanah ini dibendung sehingga menjadi kolam dan kemudian dinamakan Batang Tabik, berjarak ± 5 km dari kota Payakumbuh, dipinggir jalan raya menuju Lintau.

JEMBATAN IBUH DAN TUGU RATAPAN IBU :

Jembatan Ibuh merupakan tempat dimana terjadi pembantaian anak nagari Payakumbuh oleh penjajah Belanda yang ditembak dan disiksa kemudian dilemparkan ke Batang agam di Jembatan tersebut. Kemudian dengan isak tangis para Ibu atau Bundo kanduang, maka dijadikanlah sebagai tonggak sejarah perjuangan rakyat Payakumbuh dengan membangun Tugu ratapan Ibu.

Kolam Renang Ngalau Indah :

Kolam Renang Ngalau Indah Berkelas Internasional yang dibangun untuk keperluan anak nagari dalam meningkatkan minat olah raga renang serta sebagai objek wisata. Kolam Renang tersebut diresmikan oleh Gubernur Sumatera Barat H. Gamawan Fauzi tahun 2006

Makam keramat Tanjung Lilin :

Makam keramat Tanjung Lilin terletak di Kenagarian Taeh Baruah, Kecamatan Payakumbuh ± 8 km arah utara kota Payakumbuh dan sangat mudah serta aman untuk dikunjungi. Ditempat ini terasa suasana yang tenang dan sunyi walaupun sangat dekat dengan perkampungan penduduk. Ada dua versi cerita tentang Makam Keramat ini, versi pertama menceritakan bahwa yang berkubur disini adalah Syech Yusuf yang merupakan salah seorang ulama yang ikut mengembangkan syi'ar agama Islam dari Aceh sampai ke Malaysia, beliau dikenal mempunyai kesaktian dan ilmu kebatinan yang sangat tinggi.

Syech Yusuf mempunyai 3 orang istri dan salah seorang istri beliau berasal dari Negeri Sembilan Malaysia dan beliau juga mempunyai anak cucu disana. Konon kabarnya, beliau bisa mengetahui keadaan anak cucunya di Negeri Sembilan walaupun beliau berada di Taeh, dan begitu juga sebaliknya. Versi kedua mengatakan bahwa yang berkubur disini adalah Syech Abdurrahman, yang ikut berjasa dalam mengembangkan agama Islam di daerah ini semasa zaman Paderi. Pengikut Tuanku Imam Bonjol ini memiliki kesaktian, mahir dengan ilmu bela diri dan terkenal keberaniannya. Tidak hanya didaerah ini, beliau juga mengembangkan agama Islam sampai ke Malaysia, tepatnya didaerah Kelang. Diperkirakan meninggal tahun 1836. Kekeramatan kuburan ini terlihat setelah beliau dikuburkan. Banyak penduduk sekitar yang sering melihat cahaya diatas kuburan tersebut yang menyerupai api lilin sehingga mereka takut untuk mendekat karena dianggap angker dan keramat.


Masjid Tuo Koto Nan Ampek :

Masjid tuo koto nan ampek dibangun pada masa penjajahan Belanda yang terletak dikelurahan Balai Nan Duo koto nan Ampek Payakumbuh. Bentuk aslinya yang masih terpelihara yang terdiri dari bahan-bahan kayu/papan dan pohon kelapa. Meskipun telah berusia + 100 tahun, namun masih tetap kuat dan utuh. objek wisata ini hanya berjarak 2 km dari pusat kota

0 Comments:

Post a Comment