Wilayah Kabupaten sorong selatan merupakan salah satu Kabupaten di Provinsi Papua Barat yang beribukota di Teminabuan dengan luas wilayah 29.797 Km2, daerah ini berbatsan langsung dengan Kabupaten Sorong di sebelah utara, Provinsi Maluku di selatan, Kabupaten Manokwari di timur dan barat. Secara administratif, daerah ini terbagi menjadi 14 Kecamatan dan 110 Kelurahan. Hutan, sungai, tanah berbukit, minyak, bahan mineral, serta ragam flora fauna khas Papua seperti burung kakaktua, loreekets, rangkong, dan taon-taon. Secara umum keadaan tanahnya 60 persen berupa lereng perbukitan serta pegunungan, dan selebihnya merupakan pesisir, termasuk air payau. Sebagian besar penduduk mengandalkan tanaman pangan-terutama keladi, ubi kayu, dan ubi jalar, sagu untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Kakao merupakan hasil perkebunan yang terbesar yang dihasilkan didaerah ini,hasil perkebunan lain berupa cengkeh, kelapa, dan kopi robusta. Komoditas lain yang juga akan diupayakan Pemkab Sorong Selatan adalah pertambangan, hasil hutan, dan pariwisata. Beberapa di antaranya adalah migas (Inanwatan), bahan baku semen yang tersebar di 11 wilayah, emas (Aifat), dan air terjun untuk pembangkit listrik tenaga air. Yang terakhir ini direncanakan di Sungai Kohoin (Teminabuan), Waigo (Wayer), Wensi, Danau Ayamaru, dan Kamundan (Aifat Timur). Air terjun ini juga bakal dimanfaatkan untuk promosi pariwisata, termasuk wisata sejarah Tugu Pembebasan Irian Barat, hutan lindung Sembra, dan hutan wisata, yang semuanya di wilayah Teminabuan. Dari hasil pertanian dan perkebunan ini berdampak besar juga terhadap perdagangan. Perdagangan menjadi tumpuan mata pencaharian penduduk setelah pertanian. keberadaan infrastruktur berupa jalan darat yang memadai akan lebih memudahkan para pedagang untuk berinteraksi sehingga memperlancar baik arus barang maupun jasa, daerah ini juga telah terdapat 3 buah Bandara utama yaitu Bandara Kambuaya yang terletak di Sorong, Pelabuhan Inanwetan yang terletak di inanwetan, dan Bandara teminabuan yang terletak di Teminabuan.
sumber : regional investment dot com
Label: profil kabupaten, solokselatan
Kabupaten Pasaman merupakan salah satu dari 19 Kabupaten/Kota yang ada di Propinsi Sumatera Barat, dengan luas wilayah 3.947,63,08 Km2 yang terdiri dari 12 kecamatan dan 32 Nagari. Secara geografis dilintasi khatulistiwa dan berada pada 0055' Lintang Utara sampai dengan 006' Lintang Selatan dan 99045' Bujur Timur sampai dengan 100021' Bujur Timur. Ketinggian antara 50 meter ampai dengan 2.240 meter di atas permukaan laut. Pada beberapa kecamatan terdapat beberapa gunung, seperti Gunung Ambun di Bonjol, Gunung Sigapuak dan Kulabu di Dua Koto, Malengang di Rao, dan Gunung Tambin yang merupakan gunung tertinggi di wilayah ni terletak di Kecamatan Lubuk Sikaping.
Bagian Utara : Kabupaten Mandailing Natal dan Kab. Padang Lawas
Propinsi Sumatera Utara.
Bagian Timur : Kab. Kampar, Kab. Rokan Hulu Prop. Riau dan
Kabupaten Lima Puluh Kota.
Bagian Selatan : Kabupaten Agam.
Bagian Barat : Kabupaten Pasaman Barat.
Rata-rata hari hujan sepanjang tahun 2007 menurut catatan beberapa stasiun yang ada di sejumlah wilayah kecamatan tercatat rata-rata 5,97 hari per bulannya dan jika dilihat bulan-bulan yang frekuensi hari hujan terbanyak adalah pada bulan April dan Desember 2007 yakni berkisar antara 8-12 hari.
Bekas Wilayah Kerajaan Inderapura
seluruh wilayah kabupaten Pesisir Selatan sekarang ini merupakan bagian dari wilayah kekuasaan Kerajaan Inderapura dimasa lampau. Dan wilayah Kabupaten Pesisir Selatan di zaman provinsi Sumatera Tengah memasukkan Kerinci sebagai bagian dari wilayah kabupaten ini.
Masakan khas
Di Pesisir selatan dikenal rendang lokan (sebangsa kerang hijau) dan rendang gurita.
Bekas Wilayah Kerajaan Inderapura
seluruh wilayah kabupaten Pesisir Selatan sekarang ini merupakan bagian dari wilayah kekuasaan Kerajaan Inderapura dimasa lampau. Dan wilayah Kabupaten Pesisir Selatan di zaman provinsi Sumatera Tengah memasukkan Kerinci sebagai bagian dari wilayah kabupaten ini.
Masakan khas
Di Pesisir selatan dikenal rendang lokan (sebangsa kerang hijau) dan rendang gurita.
Kabupaten Pasaman Barat merupkan salah satu dari 3 (tiga) Kabupaten Pemerakaran di Provinsi Sumatera Barat. Memiliki luas 3.887,77 ha yang terbagi menjadi 11 (sebelas) kecamatan. Berdasarkan letak geografis, Kabupaten Pasaman Barat berada pada posisi 99o10 -100o04 bujur timur dan 0o33 0o11 lintang selatan. Kabupaten ini berbatasan dengan Kabupaten Madina di sebelah utara, Kabupaten Pasaman dan Agam di sebelah selatan, Kabupaten Pasaman di sebelah timur dan Samudera Indonesia di sebelah barat.Kontribusi perekonomian Kabupaten Pasaman Barat berasal dari sektor pertaninan, setiap tahun kontribusi sektor pertaninan selalu mengungguli sektor lainnya. Penghasilan terbesar dari sektor pertanian berasal dari sub sektor tanaman pangan, dan sub sektor perkebunan dan komoditi unggulan kelapa sawit. Dibidang perikanan kontribusi terbesar berasal dari sub sektor perikanan laut. Sedangkan sub sektor perikanan darat belum begitu tergarap. Bila dibandingkan dengan sektor lain terutama sub sektor perkebunan, sektor perikanan sedikit tertinggal padahal potensi yang ada cukup besar untuk mengangkat perekonomian Pasaman Barat. Dukungan jalan darat di Pasaman Barat terdiri dari jalan aspal sepanjang 284,50 km dan jalan kerikil sepanjang 79,2 km. Jarak ibu Kota Kabupaten yaitu Simpang Empat dengan ibukota provinsi (Padang) hanya berjarak 175 km.
Kabupaten Pasaman Barat merupakan daerah yang kaya akan potensi sumber daya mineral. Beberapa sumbera daya mineral yang diperkirakan ada dikabupaten ini adalah batubara, timah hitam, emas, granit, pasir besi, kaolin, batu gamping dan bijih besi.
Peluang investasi dibidang perkebunan diarahakan pada perkebunan karet dan kakao. Hal ini disebabkan karena Kabupaten Pasaman Barat sudah banyak investor yang menanamkan modalnya di sektor kelapa sawit. Padahal untuk komoditi karet dan kakao, tanah di kabupaten ini sangat cocok. Daerah yang cock untuk lokasi perkebunan karet dan kakao adalah Kecamatan Gunung Tuleh, Kecamatan Ranah Batahan dan Kecamatan Talamu. Berdasarkan potensi wisata bahari yang ada, rata-rata kawasan wisata bahari di kabupaten ini belum memiliki fasilitas penunjang pariwisata, atau dengan kata lain industri pariwisata (bahari) di Kabupaten Pasaman Barat belum berkembang. Beberapa peluang investasi yang dapat dilakukan untuk wisata bahari adalah Pembangunan Objek Wisata Pantai, Pulau dan Laut di Air Bangis , Sasak dan Muara Bingung.
Pasaman Barat juga memiliki potensi investasi di sektor industri. Hal ini mengingat ketersediaan bahan baku yang cukup melimpah.Beberapa industri yang dapat dikembangkan adalah industri pengolahan minyak kelapa, industri pengolahan kakao, dan industri pengolahan jagung.
Potensi lain yang ada di kabupaten ini adalah potensi perikanan. Peluang investasi yang ada seperti pengambangan budidaya keramba jaring apung, pengembangan budidaya tambak, peningkatan pengembangan perikanan tangkap lepas pantai, pengembangan budidaya air tawar dan pengembangan industri pengolahan ikan.
Sumber Data:
Sumatera Barat Dalam Angka 2007
(01-8-2007)
BPS Propinsi Sumatra Barat
Label: pasbar, profil kabupaten, Sumatera Barat Sekilas
Indonesia memiliki kekayaan bahari tingkat dunia. Mungkin pernyataan ini sering didengung-dengungkan mengingat sebagian besar wilayah kedaulatan Indonesia adalah laut. Tapi tak banyak orang Indonesia tahu tentang potensi besar kelautan negaranya selain bidang perikanan dan wisata pantai. Indonesia memiliki sekitar 600.000 km persegi wilayah terumbu karang dan merupakan negara yang memiliki wilayah terumbu karang terluas di dunia.
Masih tentang karang, Indonesia memiliki Kepulauan Takabonerate di Sulawesi Selatan, yang merupakan gugusan karang atol terbesar ketiga di dunia setelah atol Kwajifein di Kepulauan Marshal dan Suvadiva di Kepulauan Maladewa. Perairan samudera di sekeliling Indonesia juga memiliki potensi yang diakui di dunia internasional. Laut di Kepulauan Mentawai, oleh para berbagai organisasi selancar air ditetapkan sebagai tempat yang memiliki ombak terbaik ketiga setelah Hawai dan Tahiti.
Kepulauan Mentawai merupakan sebuah kabupaten di Propinsi Sumatera Barat. Mentawai berada pada jarak 150 km di lepas pantai Pulau Sumatera. Kabupaten seluas 601 km² ini didiami oleh 64.235 jiwa yang sebagian besar adalah masyarakat asli. Kepulauan Mentawai terdiri dari 213 pulau dengan 4 pulau utama yaitu Siberut, Sipora, Pagai Utara dan Pagai Selatan. Beribukota di Tua pejat, Kabupaten Mentawai terbagi menjadi 4 kecamatan dan 40 desa.
Hingga saat ini, sebagian besar wilayah daratan Kepulaun Mentawai masih berupa hutan. Karena telah melalui sejarah geologis yang panjang, Mentawai memiliki beberapa spesies endemik yang dilindungi. Tercatat ada duapuluh spesies endemik yang hidup di kepulauan ini. Empat diantaranya adalah primata, yaitu Simakobu atau monyet ekor babi (Simias concolor), Bilou atau siamang kerdil (Hylobates klossii), Joja atau lutung Mentawai (Presbytis potenziani), Bokkoi atau beruk Mentawai (Macaca siberut).
Untuk melindungi keberadaan berbagai spesies endemik tersebut, setengah bagian wilayah Mentawai telah ditetapkan sebagai Taman Nasional Siberut. Keberadaan Taman Nasional dan hutan hujan yang asri di kepulauan ini secara langsung mendukung berbagai kehidupan di pantai dan laut, termasuk sektor pariwisata. Selama ini, banyak turis yang datang untuk menikmati berbagai atraksi di wilayah pantai juga sangat terkesan akan keaslian dan keasrian hutan Mentawai.
Kepulauan Mentawai memiliki garis pantai sepanjang 758 km. Potensi utama Kepulauan Mentawai adalah ombaknya yang bergulung-gulung dan sangat sesuai untuk dijadikan tempat selancar air (Surfing). Potensi Kepulauan Mentawai ini mulai terungkap ketika pada pertengahan 90-an, beberapa peselancar asal Australia berkunjung dan melihat ombak yang belum pernah mereka sangka ada di Mentawai. Para peselancar tersebut akhirnya menyebarluaskan penemuan dan beberapa dari mereka bahkan mendirikan beberapa resort pantai untuk melayani wisatawan manca yang ingin berselancar di Mentawai.
Posisi geografis Kepulauan Mentawai di lepas pantai Sumatera Barat memberi keuntungan tersendiri bagi pengembangan wisata olahraga ekstrem. Letaknya yang langsung Menghadap Samudera Hindia menganugerahi Kepulauan Mentawai ombak yang konsisten sepanjang tahun. Waktu antara April-Agustus yang bertepatan dengan libur musim panas di Eropa adalah waktu yang paling baik untuk berselancar.
Pada musim tersebut, ombak Mentawai bisa mencapai tinggi enam meter dan hal ini merupakan yang paling dicari oleh para peselancar air. Kepulauan Mentawai tercatat memiliki 400 titik selancar yang sering dijadikan lokasi berselancar oleh para surfer. Dari 400 titik selancar, 23 titik diantaranya memiliki ombak berskala internasional. Daerah tersebut tersebar antara lain di daerah Nyang-Nyang, Karang Bajat, Karoniki, Pananggelat dan Mainuk (Pulau Siberut), Katiet Basua (Pulau Sipoira) dan Pagai Utara (Pulau Sikakap).
Pengakuan yang diberikan oleh dunia internasional pada ombak mentawai bisa dilihat dari even selancar yang diadakan di kepulauan ini. Tiap tahun, Mentawai ditunjuk sebagai penyelenggara World Champions Surfing Series atau Seri Kejuaraan Dunia Selancar Air yang dijadwalkan tiap bulan Agustus. Dengan adanya kejuaraan ini, Mentawai bisa menjaring 3000 wisatawan asing pada 2007. Sebanyak 60% dari wisatawan yangdatang berasal dari Australia, 39% dari Amerika Serikat, dan sisanya dari Eropa, dan Asia. Tiap wisatawan rata-rata menghabiskan US$ 2.500 selama berselancar di Mentawai.
Untuk menjamin kenyamanan dan keamanan para peselancar, pengelola dan pemerintah daerah mengadakan beberapa fasilitas penunjang. Fasilitas penunjang yang paling signifikan adalah ditetapkannya 60 spot ombak eksklusif yang tersebar di berbagai sudut pulau. Spot ombak eksklusif adalah tempat selancar yang dibatasi pemakainya maksimal 10 orang. Hal ini untuk menghindari kecelakaan yang mungkin terjadi ketika peselancar bertabrakan sewaktu beraksi.
Selain menetapkan spot ombak eksklusif, pengelola juga mendirikan resor-resor pantai dan berbagai fasilitas pendukung lain untuk mejamin kenyamanan wisatawan. Diantara resor yang ada di Kepulauan Mentawai, terdapat nama-nama antara lain Makaroni di Pulau Silabu, Kandui di Pulau Nyang Nyang, Saraina Kota Mentawai, serta Alloyta di Pulau Simakakang, dan Surfing Ground di Katiet. Selain penginapan bernuansa resort, restoran, bar, yang didesain khas Mentawai.
Saat ini, Mentawai dapat diakses melalui dua jalur yaitu jalur laut dan udara., Mentawai dapat dicapai dengan kapal cepat selama 4 jam atau feri antarpulau selama10 jam. Selain itu tersedia 46 kapal pesiar mini yang bisa disewa selama berada di Mentawai. Setelah sempat ditutup pada Maret 1999, penerbangan rute Padang-Mentawai kembali dibuka pad 2007. Penerbangan Bandara Minangkabau-Bandara Rokot yang menempuh waktu 35 menit ini dilayani tiap Selasa dan Kamis oleh Sabang Merauke Air Charter.
Dari Berbagai Sumber